Ndak terasa sudah postingan ke 4 mengenai Hafalan Shalat Delisa. Kali ini aye dah menyelesaikan membaca novelnya. Memang terbilang telat, sejak pertama naik cetak November 2005 M dulu. Teman yang lain sudah dari tahun-tahun yang lalu membaca novelnya, meski harus antri dari tangan ke tangan, dari rumah ke rumah. Karena belum sempat sampai di aye mending beli sekalian. Lagi pula filmnya juga sudah rilis walau belum sempat nonton. Maklum jadwal 'ngalong' sungguh susah bersahabat dengan jadwal orang kebanyakan. Padahal sudah siap-siap jadwal tayangnya film ini sampai diposting beberapa hari yang lalu di Jadwal Tayang Film Hafalan Shalat Delisa di Jakarta.
Dari trailer yang disuguhkan aja sepertinya film ini amatlah menarik. Hafalan Shalat Delisa (Trailer) sudah aye posting juga. Sampai OST Hafalan Shalat Delisa ini ada, yaitu Lagu Ibu pun sudah posting kembali. *semangat banged* :D
Kembali ke topik awal bahasan kali ini...
Banyak yang bisa kita petik dari novel yang satu ini. Bang Tere Liye-penulis novel ini- sangat apik menggambarkan bagaimana perjuangan seorang gadis 6 tahun yang ingin menjadi lebih baik dalam melaksanakan shalatnya. Mulai dari hafalan bacaan shalat, anak diajarkan untuk tahu dan faham akan arti dirinya sebagai makhluk untuk menyembah sang Khaliq.
Hafalan shalat, metode lama yang sudah turun temurun digunakan para guru mengaji dan orang tua di Indonesia dalam melatih anaknya shalat. Terlepas dari faham akan arti dari bacaan mereka, paling tidak syarat sah shalat sudah terpenuhi asal bacaan tersebut dari awal sampai akhir, dari takbiratul ihram sampai salam.
Gadis berambut pirang itu mencoba mengingatkan kita, wabil khusus aye pribadi, dan pada umumnya teman-teman pembaca sekalian untuk kembali menengok seberapa baikkah shalat kita selama ini.
Apakah kita hafal seluruh bacaan shalat, tanpa ada yang terlupa di satu atau beberapa bagian?
Jika benar kita hafal...
Apakah kita sudah mengerti akan arti dan makna dari apa yang kita baca tersebut?
Jika benar kita mengerti...
Apakah kita sudah khuyuk dalam penerapan shalat kita, tanpa ada pikiran lain yang melintas dalam benak kita?
Sampai di manakah level kita dalam bersholat???
Dari trailer yang disuguhkan aja sepertinya film ini amatlah menarik. Hafalan Shalat Delisa (Trailer) sudah aye posting juga. Sampai OST Hafalan Shalat Delisa ini ada, yaitu Lagu Ibu pun sudah posting kembali. *semangat banged* :D
Kembali ke topik awal bahasan kali ini...
Banyak yang bisa kita petik dari novel yang satu ini. Bang Tere Liye-penulis novel ini- sangat apik menggambarkan bagaimana perjuangan seorang gadis 6 tahun yang ingin menjadi lebih baik dalam melaksanakan shalatnya. Mulai dari hafalan bacaan shalat, anak diajarkan untuk tahu dan faham akan arti dirinya sebagai makhluk untuk menyembah sang Khaliq.
Hafalan shalat, metode lama yang sudah turun temurun digunakan para guru mengaji dan orang tua di Indonesia dalam melatih anaknya shalat. Terlepas dari faham akan arti dari bacaan mereka, paling tidak syarat sah shalat sudah terpenuhi asal bacaan tersebut dari awal sampai akhir, dari takbiratul ihram sampai salam.
Gadis berambut pirang itu mencoba mengingatkan kita, wabil khusus aye pribadi, dan pada umumnya teman-teman pembaca sekalian untuk kembali menengok seberapa baikkah shalat kita selama ini.
Apakah kita hafal seluruh bacaan shalat, tanpa ada yang terlupa di satu atau beberapa bagian?
Jika benar kita hafal...
Apakah kita sudah mengerti akan arti dan makna dari apa yang kita baca tersebut?
Jika benar kita mengerti...
Apakah kita sudah khuyuk dalam penerapan shalat kita, tanpa ada pikiran lain yang melintas dalam benak kita?
Sampai di manakah level kita dalam bersholat???
Satu kesan dariku: Aku cemburu dengan dia!!!
Mengingat diri ini yang masih sering lalai, banyak khilaf, kadang salah. Inginku seperti dia, gadis 6 tahun itu. Ya, dia anak perempuan bermata hijau yang mulai belajar menghafal, memahami dan menyatu dengan apa yang dia baca dan fahami. Pikiran satu kalau kata Ustadz Rahman.
Dan pelajaran lain yang tentunya tidak kalah menarik. Dalam melaksanakan satu niatan mesti dilandasi keihklasan. Tau kan apa itu 'inna mal 'amalu bin niat', 'sesungguhnya amal tergantung niatnya'. Jika niat tulus insya Allah akan berikan kemudahan.
Semoga dari membaca novel ini ada pelajaran yang bisa aye petik untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan diri. Juga bagi teman-teman pembaca semoga dari membaca novel tersebut dan berikut ulasan dari aye dapat menambah kesadaran kita.
Yang benar datang dari Allah dan yang salah dari diri aye pribadi. Mohon maaf apabila ada salah ucap. Moga menjadi manfaat dan penyemangat. Aamiin.
Wassalamu'alaikum...
erpa
Sabtu, 06 Safar 1433 H / 31 Desember 2011 M - 22:52 WIB
Sabtu, 06 Safar 1433 H / 31 Desember 2011 M - 22:52 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar