Seuntai Mutiara


Persahabatan sejati tidak terlihat dari banyaknya pertemuan. Tapi persahabatan sejati terlihat dari tulusnya seorang sahabat menyebut nama sahabatnya dalam setiap doanya.

"Semua pasti ada hikmahnya... Di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan... "

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Orang yang paling berkesan dalam hidupmu adalah orang yang mampu mencintaimu ketika kamu bukan seseorang yang mudah dicintai





Jumat, 15 Februari 2008

Kearifan, Bukan Sekadar Keadilan



Ada seorang peternak kambing dan seorang petani gandum. Suatu saat, kambing milik peternak kambing memakan gandum milik petani gandum sampai habis. Tak terelakkan, petani gandum pun meminta ganti rugi kepada peternak kambing atas perilaku kambing miliknya. Mereka sama-sama bersikeras tidak mau mengalah dan memutuskan untuk naik banding dan meminta keputusan yang terbaik dari Nabiullah Daud A.S. Akhirnya, sampailah permasalahan ini ke Nabiullah Daud A.S. untuk diputuskan jalan keluarnya.

Nabiullah Daud A.S. memutuskan peternak kambing harus memberikan seluruh kambingnya kepada petani gandum yang telah menghabiskan gandum di ladang milik petani gandum. Mereka berdua akhirnya menyetujui keputusan itu dan begitu juga rakyatnya.

Akan tetapi, Nabiullah Sulaiman A.S. berfikiran lain. Jikalau itu keputusan yang diberikan kepada mereka memang benar adil namun di lain pihak ada yang harus menghadapi kerugian yaitu peternak kambing karena selauruh kambing
miliknya harus diberikan sebagai pengganti kerugian gandum si petani.

Nabiullah Sulaiman A.S. akhirnya angkat bicara, beliau pun memutuskan untuk peternak kambing untuk meminjamkan kambingnya kepada petani gandum. Peternak kambing mengolah ladang sampai gandum dapat dipanen sementara petani gandum pun berhak untuk mengambil hasil dari kambing milik peternak.
Akhirnya, keputusan itulah yang disetujui oleh kedua belah pihak serta Nabiullah Daud A.S. dan rakyat lainnya.


Di waktu yang lain, ada seorang ibu tua dan seorang ibu muda. Di saat anak-anak mereka sedang bermain bersama datanglah seekor serigala dan memangsa salah satunya. Sang ibu tua pun segera mengakui bahwa anak yang masih hidup adalah anaknya. Si ibu muda pun tidak mau kalah. Akhirnya, mereka memutuskan untuk naik banding dan meminta Nabiullah Daud A.S. untuk memutuskan jalan keluar dari permasalahan itu.

Nabiullah Daud A.S. memutuskan bahwa anak yang masih hidup itu sebagai anak dari si ibu tua. Pengalamanlah yang membawa si ibu tua dapat mengakui anak itu sebagai anaknya. Si ibu muda pun menerima keputusan itu dengan berat hati.

Akan tetapi, Nabiullah Sulaiman A.S. berfikir lain. Beliau memutuskan untuk meminta sebilah pisau dan bermaksud membelah anak tersebut menjadi dua. Sebagian untuk si ibu tua dan sebagian yang lain untuk si ibu muda. Sang ibu muda pun memohon kepada Nabiullah Sulaiman A.S. : "semoga Allah SWT merahmati engkau wahai Nabiullah Sulaiman A.S., ku relakan anak itu sebagai anaknya asalkan jangan engkau belah anak itu". Sementara si ibu tua santai dan setuju dengan usul Nabiullah Sulaiman tersebut.

Mendengar pernyataan si ibu muda tersebut Nabiullah Sulaiman A.S. berkesimpulan bahwa anak yang masih hidup itu adalah anak dari si ibu muda. Akhirnya, anak itu pun kembali ke dalam pelukan sang ibu kandungnya. Beliau A.S. berfikir mana ada seorang ibu kandung yang normal tanpa kelainan yang mau anak kandungnya dibelah menjadi dua. Membelah sama saja membunuh anak tersebut.


Kedua kasus tersebut dapat menjadi tanda kearifan lebih banyak mendatangkan maslahat daripada keadilan. Kearifan di zaman sekarang lebih banyak dibutuhkan untuk memecahkan suatu permasalahan. Keadilan lebih dapat berarti jika sang pengambil keputusan mempertimbangkan kebijaksanaan di dalamnya.

Kurang lebihnya mohon dimaafkan. Ambillah pelajaran walaupun sedikit yang dapat engkau amalkan, yang penting adalah kita sudah niat dan berusaha sekuat hati untuk mengamalkannya.


By : erpa26 based on khutbah Jum'at
7 Safar 1429 H / 15 Februari 2008 M

Wallahu 'alam bishshowab

Jumat, 08 Februari 2008

4 perkara manusia yang tak sempat bersujud kepada ALLAH SWT

4 perkara manusia yang tak sempat bersujud kepada ALLAH SWT yang tidak akan diterima alasannya pada hari akhir nanti :


1. Manusia sebagai jutawan
Sibuk dengan urusannya mencari kehidupan dunia, padahal dia tidak lebih kaya dari Nabi Sulaiman A.S. yang dikaruniai kekayaan yang melimpah di dunia oleh ALLAH SWT yang tidak ada manusia lainnya yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang sebanding dengannya.

2. Manusia sebagai abdi negara
Sibuk dengan urusannya melayani negara, padahal dia tidak lebih repot dari Nabi Yusuf A.S. yang menjadi pesuruh raja yang mengasuhnya yang mengurusi urusan negara yang besar.

3. Manusia sebagai fakir miskin
Sibuk dengan urusannya mencari kehidupan dunia, padahal dia tidak lebih miskin dari Nabi Isa A.S. yang langit sebagai atap dan tanah sebagai lantai serta batu sebagai alas tidurnya.

4. Manusia sebagai penderita sakit berat
Sibuk dengan urusannya mengobati penyakitnya, padahal dia tidak lebih parah penyakitnya dari Nabi Ayyub A.S. yang menderita penyakit yang parah dan sampai diusir dari kampungnya.


30 Muharram 1429 H / 8 Januari 2008 M

Wallahu 'alam bishshowab

Rabu, 06 Februari 2008

MUI Minta Label Halal Diwajibkan


JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta kewajiban pencantuman label halal pada produk makanan, obat-obatan, maupun kosmetik yang beredar di pasaran, termaktub dalam RUU Jaminan Produk Halal. Selama ini pencantuman produk halal hanya bersifat sukarela (voluntary), bukan wajib (mandatory).

Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI, KH Ma'ruf Amin, besarnya umat Islam yang mencapai 88,22 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) 2005, menjadi dasar pertimbangan pencantuman label halal tersebut. ''Perlu ada perlindungan dan jaminan halal dalam pangan yang dikonsumsi mereka,'' kata Ma'ruf usai pembahasan awal tentang RUU Jaminan Produk Halal dengan Komisi VIII DPR, Selasa (5/2) di Jakarta.

Sertifikasi dan labelisasi halal secara sukarela, jelas Ma'ruf, berarti produsen hanya mencantumkan label halal itu jika merasa akan diuntungkan. ''Jadi, perusahaan produsen makanan sah-sah saja tak melakukan sertifikasi halal atau tidak mencantumkan logo halal. Ini yang perlu diubah menjadi wajib,'' tegasnya.

Selama ini, sertifikasi halal dikeluarkan berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Ketua MUI tertanggal 21 Juni 1996. Sertifikasi halal juga mengacu pada UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen. ''Jaminan produk halal masih membutuhkan aturan yang lebih komprehensif sejenis UU yang diharapkan sudah bisa disahkan sebelum Pemilu 2009,'' papar Ma'ruf.

Perdagangan produk halal di seantero dunia, ungkapnya, diperkirakan mencapai 581 miliar dolar AS. Ekspor daging Australia ke-160 negara saja menembus satu juta ton per tahun. Angka itu belum memasukkan ekspor yang sama dari AS, Kanada, dan Eropa. Sementara, Indonesia merupakan pasar terbesar daging sapi.

Anggota Komisi VIII DPR, DH Al Yusni, menegaskan pentingnya labelisasi halal itu. ''Kalau semua produk mendapat kehalalan, akan memberi kenyamanan dan perlindungan. Selama ini produk halal itu sukarela, produsen memohon ke MUI,'' katanya.

Bila UU soal sertifikasi halal itu ada, tambahnya, pemerintah punya kewenangan 'memaksa' produsen. Saat ini, draf RUU itu sudah diserahkan Menteri Agama ke Presiden, tapi belum dibahas di tingkat DPR. ''UU ini merupakan inisiatif pemerintah.''

Tanggapan saya : "saya sangat setuju, bagus MUI sudah memikirkannya, tinggal sekarang pemerintah yang mengeluarkan UUnya."


sumber berita

Jumat, 01 Februari 2008

Apa sih yang oke - oke ???

"Apa sih yang oke - oke ???,,," lalu yang lainnya menyahut "Jakarta terapung...", "Jakarta punya monorail...",,, hehheheheheheee....

tapi ,,, bisa jadi Jakarta terapung,,,

Hari ini 23 Muharram 1429 H bertepatan dengan tanggal 1 Februari 2008 M, Jakarta mendung. Permulaannya 1 hari sebelumnya, hujan mulai menderas kembali di kota ini. Sampai pada hari ini, saat sholat Jum'at pun hujan angin masih mengguyur Jakarta. Alhamdulillah,,, saya masih sempat sholat Jum'at di sini, tepatnya di Masjid Iqro' di Gedung BPPT di jalan M.H.Thamrin yang heboh karena bus Transjakarta berbaris rapi di putaran bunderan HI. Mau lihat???,,, klik disini.


Ternyata, sepertinya Jakarta hari ini akan tergenang banjir. Seperti kabar dari seorang kawan dari layar chatting saya yang dimulai dengan buzz lalu... berkata... "pulang lw"... "uda nyampe sawah tamu dr bogor". Setelah saya telepon ke daerahnya, yang mengangkat HP adalah kakaknya dan berkata "di sini dah sebetis..."

Tapi ku tak heran karena daerah cipinang tepatnya di Jalan I Gusti Ngurah Rai dah banjir klik disini.

dah dulu mau pulang........

Selintas Kata Tersurat


"It is not just words but the feeling in one's heart"

Terlintas di benak saya ketika menanggapi ada seseorang anak manusia yang sedang mencoba untuk mulai mengerti seperti apa rasa cinta kepada manusia lainnya.

Dzulhijjah 1430 H / Desember 2009 M

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Blog ini berisi pengalaman saya tentang pengetahuan seputar teknik komputer dan jaringan serta pengalaman-pengalaman lainnya yang bisa menginspirasi Anda. Selain itu berisikan semua hal dari uneg-uneg sampai motifasi dan renungan bagi diri pribadi. Juga gaya hidup dan informasi lainnya yang berguna ada di sini. :D

Republika Online RSS Feed

Jadwal Waktu Sholat untuk Daerah Jakarta Raya dan Sekitarnya

Trafik Para Pembaca Blog

free counters