Setelah seminggu berlangsung, acara tersebut masih saja diramaikan oleh khalayak ramai. Semakin hari sepertinya semakin ramai saja pengunjungnya. Akhirnya, di tengah-tengah kota yang sudah banyak acara yang segabrek tak banyak memberi manfaat muncullah satu acara yang ditunggu-tunggu oleh para penantinya. Apalagi kalau bukan Islamic Book Fair. Acara yang terselanggara selama 8 hari di setiap tahunnya itu mampu menyedot cukup dari lebih pengunjung yang diharapkan. Buktinya, saat hari terakhir kemarin yaitu hari Ahad 8 Maret 2009 M yang bertepatan dengan 11 Rabi'ul Awwal 1430 H, pengunjungnya makin membludak.
Hari terakhir yang juga telah kunantikan. Lagi, ku berangkat sendiri. Adikku memang susah jadwalnya. Sudah ku rencanakan untuk mengajaknya melihat pameran namun masih juga terhalang tugas sekolah yang menumpuk. Sebelum berangkat, kusempatkan untuk mendengarkan pengajian yang menjadi santapanku di hari Ahad di radio kesayangan, apalagi kalau bukan rasfmjakarta. Kalau saja hari ini tak ada acara selain IBF tentulah ku berangkat ke sana. Sudah lama rasanya tak ke Masjid Al Barokah lagi mendengarkan untaian ilmu. Itu karena jadwal hari kerjaku memang tak menentu. Namun, alhamdulillah ada radio kesayangan yang selalu menemani di rumah. Hari itu memang ada acara yang tidak biasa di sana yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh banyak kyai dan habaib. Sayang memang jika tak datang.
Setelah selesai, sholat Zuhur lalu berangkat juga ke lokasi. Namun, adikku malah nangis, duh kasian. Lagian juga, tugas ditumpuk semua, gitu deh. Pertama, mampir ke sekolah seperti biasa. Meskipun sudah lulus tahun lalu, masih saja anak2 angkatan biasa kumpul depan sekolah di warung. Namun, hari Ahad ini sepi. Ada juga acara reuni akbar yang sepertinya banyak yang jauh angkatannya dari ahun lalu. Dah pada punya anak ampe cucu kali yah :D.
Tadinya, ku kira ada seseorang yang bisa diajak bareng namun tak ada. Ya sudahlah, sendiri lagi. Lagi pula sendiri itu tidak merepotkan orang lain. Bawa diri gampang. Kalau lah lari dikejar orang tak dikenal atau juga yang dikenal sebagai copet bisa lari sendirian :D, moga-moga jangan. Biasa, naik Transjakarta sampai Dukuh Atas dan sambung yang ke arah Gelora. Namun, di sana telah terlihat dua peradaban manusia yang berbeda penampilan dan jiwa dari masing-masing kelompok.
Kelompok satu, tidak lain para manusia yang berpenampilan sopan dan tidak mengundang perhatian. Itulah insan-insan muslimin dan muslimat yang bertujuan ke IBF di Istora. Kelompok dua, tidak lain para manusia yang berpenampilan agak semrawut dan cukup dari mengundang perhatian, itu menurut saya. Mengapa begitu ? Itu karena ciri penampilan mereka yang bisa dibilang serba : hitam dan mengerikan bagi sebagian manusia lainnya yang hadir. Rambutnya saja, dicat warna warni dan dicukur semaunya. Entah untuk apa tujuannya. Korban mode, mungkin itulah artinya. Mereka tampaknya berjalan ke arah yang berlainan, yaitu ke arah Stadion. Kalau lah mereka bermaksud ke Istora, silakan saja. Namun, bisa-bisa acaranya malah bubar, hihihii...:D.
Sudahlah, lupakan saja iklan itu. Toh, selama tak mengganggu, mereka juga tetap manusia. Akhirnya, sampai juga di lokasi. Senengnyaaaa,,,. Podium, biasa lah tempat paling asyik untuk istirahat setelah berjalan lama. Atur strategi, tadi dari rumah dititipkan untuk beli sebuah AQ tajwid yang berwarna oleh 'nyak'. Bukan 'dititipin' sih, namun 'dipesenin buat dibeliin'. Ya sudahlah, apa pun artinya. Berjalan mulai dari ruangan luar. Subhanallah, makin rame ternyata pengunjungnya. Jalan pun susah, apalagi di pintu-pintu perbatasan. Mulai dari anak-anak yang masih berstatus siswa dan siswi SD ataupun Ibtidaiyyah, SMP atau Tsanawiyyah, SMA atau Aliyyah sampai mahasiswa dan para orang tua yang mencari buku-buku sebagai sarana informasi yang bermutu.
AQ yang dimaksud akhirnya kutemukan juga stand yang menjualnya. Setelah hampir 355 derajat mengelilingi lorong Istora. Ternyata, setelah kutanya-tanya, harga yang ditawarkan masih cukup isi kantong ini untuk membelinya dan itu pun sudah diskon karena hari terakhir pameran dan sekali lagi hanya di pameran yang diadakan setahun sekali dan di hari terakhir. Semoga, ini bisa jadi salah satu yang dapat ku jadikan hadiah untuk 'nyak'ku :D.
Setelah dapat, istirahat lagi di podium. Nampaknya dua cumi tadi yang hari ini katanya mau hadir lagi hari ini hampir ketemu. Mereka ternyata ada di podium di belakang di atas sebelah sana. Ahhh, kerjain dulu via SMS. Namun sepertinya masih serius percakapannya. Sudahlah. Setelah beberapa lama, ku hampiri juga. Lama juga ku tak tatap muka dengan mereka. Biasa, tak jauh masih aja becanda obrolannya. Setelah acara nasyid dimulai, kami turun dan muter-muter lagi karena kondisi sudah tak enak untuk mengobrol karena kalah sama para munsyid yang beraksi di panggung. Muter lagi, cari buku lagi. Akhirnya, ku pisah dengan dua cumi itu dan membeli lima buku kecil yang cukup berbobot isinya. Habis itu, sholat Ashar dan mengantri lagi. Tapeee deh. Panjang pula antriannya. Sabar.
Waktunya muter untuk terakhir. Yakin tak ada buku yang mau dibeli lagi langsung pulang. Mengingat pagi esok (maksudnya hari ini saat penulisan postingan ini) ku harus masuk seharian dari pukul 7 pagi sampai pukul 9 malam di hari yang sangat istimewa ini. Mengapa begitu istimewa ? Karena tidak lain dan tidak bukan hari ini menurut kalender Hiriyyah merupakan tanggal dimana Nabi Muhammad SAW junjungan kita dilahirkan dan diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu tradisi yang sudah dilakukan oleh para pengikut Rasulullah SAW dari dulu hingga sekarang ini di berbagai belahan dunia. Biar saja mereka yang tak mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi akhir zaman mereka. Mereka itulah orang-orang yang hanya berfikir sekehendak hatinya. Mengakui Nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW.
Hari terakhir yang juga telah kunantikan. Lagi, ku berangkat sendiri. Adikku memang susah jadwalnya. Sudah ku rencanakan untuk mengajaknya melihat pameran namun masih juga terhalang tugas sekolah yang menumpuk. Sebelum berangkat, kusempatkan untuk mendengarkan pengajian yang menjadi santapanku di hari Ahad di radio kesayangan, apalagi kalau bukan rasfmjakarta. Kalau saja hari ini tak ada acara selain IBF tentulah ku berangkat ke sana. Sudah lama rasanya tak ke Masjid Al Barokah lagi mendengarkan untaian ilmu. Itu karena jadwal hari kerjaku memang tak menentu. Namun, alhamdulillah ada radio kesayangan yang selalu menemani di rumah. Hari itu memang ada acara yang tidak biasa di sana yaitu Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri oleh banyak kyai dan habaib. Sayang memang jika tak datang.
Setelah selesai, sholat Zuhur lalu berangkat juga ke lokasi. Namun, adikku malah nangis, duh kasian. Lagian juga, tugas ditumpuk semua, gitu deh. Pertama, mampir ke sekolah seperti biasa. Meskipun sudah lulus tahun lalu, masih saja anak2 angkatan biasa kumpul depan sekolah di warung. Namun, hari Ahad ini sepi. Ada juga acara reuni akbar yang sepertinya banyak yang jauh angkatannya dari ahun lalu. Dah pada punya anak ampe cucu kali yah :D.
Tadinya, ku kira ada seseorang yang bisa diajak bareng namun tak ada. Ya sudahlah, sendiri lagi. Lagi pula sendiri itu tidak merepotkan orang lain. Bawa diri gampang. Kalau lah lari dikejar orang tak dikenal atau juga yang dikenal sebagai copet bisa lari sendirian :D, moga-moga jangan. Biasa, naik Transjakarta sampai Dukuh Atas dan sambung yang ke arah Gelora. Namun, di sana telah terlihat dua peradaban manusia yang berbeda penampilan dan jiwa dari masing-masing kelompok.
Kelompok satu, tidak lain para manusia yang berpenampilan sopan dan tidak mengundang perhatian. Itulah insan-insan muslimin dan muslimat yang bertujuan ke IBF di Istora. Kelompok dua, tidak lain para manusia yang berpenampilan agak semrawut dan cukup dari mengundang perhatian, itu menurut saya. Mengapa begitu ? Itu karena ciri penampilan mereka yang bisa dibilang serba : hitam dan mengerikan bagi sebagian manusia lainnya yang hadir. Rambutnya saja, dicat warna warni dan dicukur semaunya. Entah untuk apa tujuannya. Korban mode, mungkin itulah artinya. Mereka tampaknya berjalan ke arah yang berlainan, yaitu ke arah Stadion. Kalau lah mereka bermaksud ke Istora, silakan saja. Namun, bisa-bisa acaranya malah bubar, hihihii...:D.
Sudahlah, lupakan saja iklan itu. Toh, selama tak mengganggu, mereka juga tetap manusia. Akhirnya, sampai juga di lokasi. Senengnyaaaa,,,. Podium, biasa lah tempat paling asyik untuk istirahat setelah berjalan lama. Atur strategi, tadi dari rumah dititipkan untuk beli sebuah AQ tajwid yang berwarna oleh 'nyak'. Bukan 'dititipin' sih, namun 'dipesenin buat dibeliin'. Ya sudahlah, apa pun artinya. Berjalan mulai dari ruangan luar. Subhanallah, makin rame ternyata pengunjungnya. Jalan pun susah, apalagi di pintu-pintu perbatasan. Mulai dari anak-anak yang masih berstatus siswa dan siswi SD ataupun Ibtidaiyyah, SMP atau Tsanawiyyah, SMA atau Aliyyah sampai mahasiswa dan para orang tua yang mencari buku-buku sebagai sarana informasi yang bermutu.
AQ yang dimaksud akhirnya kutemukan juga stand yang menjualnya. Setelah hampir 355 derajat mengelilingi lorong Istora. Ternyata, setelah kutanya-tanya, harga yang ditawarkan masih cukup isi kantong ini untuk membelinya dan itu pun sudah diskon karena hari terakhir pameran dan sekali lagi hanya di pameran yang diadakan setahun sekali dan di hari terakhir. Semoga, ini bisa jadi salah satu yang dapat ku jadikan hadiah untuk 'nyak'ku :D.
Setelah dapat, istirahat lagi di podium. Nampaknya dua cumi tadi yang hari ini katanya mau hadir lagi hari ini hampir ketemu. Mereka ternyata ada di podium di belakang di atas sebelah sana. Ahhh, kerjain dulu via SMS. Namun sepertinya masih serius percakapannya. Sudahlah. Setelah beberapa lama, ku hampiri juga. Lama juga ku tak tatap muka dengan mereka. Biasa, tak jauh masih aja becanda obrolannya. Setelah acara nasyid dimulai, kami turun dan muter-muter lagi karena kondisi sudah tak enak untuk mengobrol karena kalah sama para munsyid yang beraksi di panggung. Muter lagi, cari buku lagi. Akhirnya, ku pisah dengan dua cumi itu dan membeli lima buku kecil yang cukup berbobot isinya. Habis itu, sholat Ashar dan mengantri lagi. Tapeee deh. Panjang pula antriannya. Sabar.
Waktunya muter untuk terakhir. Yakin tak ada buku yang mau dibeli lagi langsung pulang. Mengingat pagi esok (maksudnya hari ini saat penulisan postingan ini) ku harus masuk seharian dari pukul 7 pagi sampai pukul 9 malam di hari yang sangat istimewa ini. Mengapa begitu istimewa ? Karena tidak lain dan tidak bukan hari ini menurut kalender Hiriyyah merupakan tanggal dimana Nabi Muhammad SAW junjungan kita dilahirkan dan diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW yang merupakan salah satu tradisi yang sudah dilakukan oleh para pengikut Rasulullah SAW dari dulu hingga sekarang ini di berbagai belahan dunia. Biar saja mereka yang tak mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi akhir zaman mereka. Mereka itulah orang-orang yang hanya berfikir sekehendak hatinya. Mengakui Nabi lain setelah Nabi Muhammad SAW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar