Pemuda dan Puasa

Suatu hari (di bulan puasa) seorang Pemuda berjalan dan menemukan sebuah warung makan yang membuka warungnya di siang hari. Tidak salah memang, tapi seharusnya mereka memasang seperti kain untuk menutupi pandangan orang lain yang sedang berpuasa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Sebagai seorang Pemuda yang memiliki jiwa keadilan yang tinggi, Ia segera datang ke warung tersebut untuk menegur pemiliknya.

“bu, ibu tahu kan sekarang ini bulan puasa”

“i..iya mas”

“ibu seharusnya menghargai yang sedang puasa dengan tidak membuka warung makan lebar-lebar seperti ini”
“iya, mas saya salah. Seharusnya saya pasang kain untuk menutupi”

“nah.. begitu dong bu”

(Akhirnya si Ibu itu pun memasang kain di depan warungnya)

“begitu kan enak bu”

(Setelah lega, Pemuda pun mengambil kursi untuk duduk dan memanggil si Ibu tersebut)

“bu, es teh manis satu”

###=====##$$$$$%%&&&&^@@@%%%$ wew......

-- dikutip dari bang Ambia D. Abdullah