tawanya yang terbahak-bahak, sedangkan ia duduk bersama sekumpulan orang dalam sebuah majelis.
Imam Hasan Al Bashri pun bertanya kepada pemuda itu,”Wahai anak muda apakah engkau sudah pernah melalui
jembatan syirath?” Pemuda itu pun menjawab,”Belum”.
Imam Hasan kembali bertanya,”Apakah engkau tahu nasibmu bakal ke neraka atau ke surga?”
Pemuda itu pun menjawab,”Tidak”. Imam Hasan pun bertanya,”Lantas apa artinya tertawa tadi?”
Setelah peristiwa itu si pemuda tidak pernah terlihat tertawa terbahak-bahak lagi.
(Ihya’ Ulumuddin, 13/2382)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar