My teacher is experience: Tikus Jatuh Cinta kepada Onta

Seuntai Mutiara

Persahabatan sejati tidak terlihat dari banyaknya pertemuan. Tapi persahabatan sejati terlihat dari tulusnya seorang sahabat menyebut nama sahabatnya dalam setiap doanya.

"Semua pasti ada hikmahnya... Di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan... "

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Orang yang paling berkesan dalam hidupmu adalah orang yang mampu mencintaimu ketika kamu bukan seseorang yang mudah dicintai

Jumat, 25 Mei 2012

Tikus Jatuh Cinta kepada Onta

Ibnul Jauzy mengisahkan, “Syahdan, seekor tikus jatuh cinta pada seekor onta. Hingga suatu ketika ia mengajak onta itu bertandang ke rumahnya. Setelah sampai di depan pintu, onta berhenti dan berbicara dengan isyarat, 'Kus, kamu harus memilih satu di antara dua: menyediakan rumah yang sesuai untuk yang engkau cintai atau mencintai yang sesuai dengan rumah yang engkau punyai.'"

Lalu Ibnul Jauzy mengatakan, “Ini adalah sebuah perumpamaan. Bahwa jika Anda shalat, shalatlah yang sepadan dan sesuai dengan keagungan Dzat yang engkau sembah. Atau jika tidak, carilah sesembahan yang pantas untuk shalatmu yang asal-asalan itu.”

Ya. Seringkali pengakuan kita atas iman, tidak dibarengi dengan kenyataan dalam laku. Pengakuan cinta kita kepadaNya juga tidak juga terlihat. Padahal cinta padaNya mestilah cinta pada nabiNya, cinta nabiNya artinya cinta pada sunnahnya. Mencintai yang Allah cintai dan membenci yang Allah benci. Semoga.

Hmm... Shalat itu yang ringan kalau sudah cinta. Cinta kepada Rabb-nya. Sayang kepada Nabi-nya. Namun sebagai manusia tergantung iman, kadang naik dan kadang turun. Iman naik, cinta naik. Iman turun, cinta turun. Semoga Allah selalu tetapkan kita dalam iman Islam. Aamiin. :)