REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden, Jusuf Kalla (JK),
merasa geram dengan adanya rencana penyatuan satu zona waktu. Ia
menilai, rencana pemerintah itu hanya untuk memenuhi kepentingan pasar
modal saja, bukan untuk kemaslahatan masyarakat.
''Kalau alasan pasar modal, masya allah. Ini neolib namanya,'' kata JK di kantor pusat PMI, Jakarta, Selasa (29/5).
JK menawarkan solusi jika kepentingannya hanya untuk pasar modal.
''Kalau mau samakan saja waktu bukanya. Jangan karena pemodal masa 200
juta rakyat Indonesia harus merubah cara hidup. Cukup 2000 orang bursa
yang datang lebih awal,'' ujarnya.
Jusuf Kalla |
JK juga mengatakan, tak ada
di dunia ini negara yang memiliki luas daratannya sekitar 5 ribu km
hanya dengan satu zona waktu. Dari seluruh negara dengan luasan seperti
itu, kata ketua PMI ini, hanya Cina saja yang menyatukan zona
waktunya. Alasan yang dipakai Cina, katanya, karena kepentingan politik
komunisme agar Beijing bisa melakukan kontrol secara efektif.
Sementara Amerika Serika, kata JK, memiliki sembilan zona waktu. Ia
menggambarkan, daratan Amerika itu berjarak hampir sama dengan jarak
dari wilayah timur hingga barat Indonesia. Sedangkan Australia yang
memiliki luasan lebih kecil dari Indonesia memiliki tiga zona waktu.
''Kalau alasannya karena ingin produktif, artinya Amerika, Eropa dan Australia tidak efektif dong,'' sergahnya.
Setuju sama Pak JK. Apa kata dunia?! :D
Sumber: Republika Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar