Assalamu'alaikum...
Postingan kali ini tentang laporan jalan-jalan saya ke 11th Islamic Book Fair 1433 H / 2012 M. Kan, dah tau semua tentang agenda tahunan akbar ini? Yang ndak tau, berarti ndak gaul tuh... :))
Temen: Eh tumben lu bisa jalan-jalan?
Saya: Bisa donk, kalo buat ini acara mesti dibuat 2x balik ke sana, biar afdhol... ;D
Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya…
SAAT itu. Jumat (25/11), tim ekspedisi tengah melintas Kota Samarkand, Uzbekistan, dalam perjalanan menuju Turkmenistan. Langit sudah gelap.
Kompleks makam Imam Bukhari yang megah terlihat laksana istana raja. Penerangan di sana seadanya karena sudah tidak ada lagi peziarah yang berkunjung.
Imam Bukhari ialah seorang pengumpul hadis sahih Nabi Muhammad SAW. Makamnya terletak di Samarkand, Uzbekistan. Tim Fas-tron Europe-Asia Metro TV Expedition 2011 mendapat kesempatan langka berziarah ke sana, bahkan langsung masuk ke ruang bawah tanah tempat jenazah Imam Bukhari bersemayam. Padahal biasanya para peziarah yang berasal dari berbagai suku bangsa hanya boleh masuk sampai ruang atas kompleks permakaman.
Imam Al Ghazali menceritakan sebuah kisah, bahwa di sebuah perbukitan nan elok, berdirilah sebuah rumah nan indah dan sedap dipandang mata. Di sekeliling rumah itu dirimbuni pelbagai pepohonan yang rindang. Halamannya penuh dengan rerumputan dan bunga-bunga yang menebar keharuman. Begitu mempesona dan memberikan rasa nyaman bagi siapapun yang menghuninya, karena dirawat dengan perawatan yang alami.
Di kesenjaan usianya, si empunya rumah tersebut berwasiat kepada anaknya agar seantiasa menjaga dan merawat pohon dan rumput-rumput itu sebaik mungkin. Begitu pentingnya, sampai-sampai ia berkata “Selama engkau masih bertempat tinggal dirumah ini, jangan sampai pohon dan tanaman ini rusak, apalagi hilang”.
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim... Bentuknya boleh sederhana, namun jamaah sudah berdatangan dari penjuru desa sebelum waktu shalat masuk.
Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “
Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Di balik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
|
Masjid Shanke Yadem |
Assalamu'alaikum...
Ada film baru asal Turki sebagai pembuatnya. Yang menarik adalah film ini 'based on true story' karena mengisahkan tokoh nyata pada zaman Sultan Muhammad II dalam mengambil alih Konstantinopel yang sudah Rasulullah SAW kabarkan kejatuhannya ke tangan kaum muslimin sebelumnya. Berikut adalah ulasan yang saya baca pagi ini. Memang sangat menarik dan ekspektasi saya mengharapkan film ini bisa masuk ke Indonesia. :D
|
Fetih 1453 |
dakwatuna.com - “Kota Konstantinopel akan jatuh
ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik
pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik
pasukan.”
Demikianlah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin
Hanbal, sebuah kalimat yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di abad ke-7.
Pancaran optimisme yang luar biasa dari beliau di saat kaum muslimin
masih belum bebas bergerak di seputar jazirah Arab. Namun kemantapan
hati bahwa agama ini akan berkembang pesat dan luas itu sangat
menenangkan para sahabat.
Membayangkan masuknya Islam hingga ke
jantung sebuah negara adidaya, mungkin setara dengan mengatakan bahwa
nantinya Gedung Putih akan menjadi salah satu icon peradaban
muslim. Nyaris tak tergambarkan. Namun keimanan kepada Rasulullah adalah
satu syarat mutlak seorang mukmin, maka setiap benak yang ada pada para
sahabat pun bertekad kuat untuk mewujudkannya. Semua berdoa, memohon
kepada Allah SWT bahwa ia-lah yang dimaksud dalam hadits tersebut.
Sebaik-baik pemimpin, sebaik-baik pasukan. Subhanallah.
Selintas Kata Tersurat
"It is not just words but the feeling in one's heart"
Terlintas di benak saya ketika menanggapi ada seseorang anak manusia yang sedang mencoba untuk mulai mengerti seperti apa rasa cinta kepada manusia lainnya.
Dzulhijjah 1430 H / Desember 2009 M