Ya, aku benar-benar cemburu. Cemburu karena sebuah cinta. Cinta kepada sebuah tamu agung yang beberapa jam lagi akan pergi meninggalkan diriku. Ku cemburu kepada mereka, yaitu orang-orang yang benar-benar memanfaatkan waktu jaganya bukan untuk terlelap senyap. Melainkan mereka memanfaatkan setiap minggunya, setiap harinya, setiap jamnya, menit bahkan detiknya hanya untuk beribadah. Meskipun hanya diisi oleh amalan-amalan sunnah yang kecil.
Juga aku muak. Kepada orang-orang yang sudah diberikan kesempatan namun tidak maksimal memanfaatkannya. Mungkin termasuk diriku. Bak pasar swalayan yang sedang memberikan diskon besar-besaran karena akan cuci gudang, semua pahala dilipatkangandakan. Membuat para calon pembeli tergiur akan barang dagangannya.
Sementara diriku kemana ??? Sepertinya, sudah terlalu disibukkan oleh rutinitas di tahun ini. Berangkat ke kantor, monitor kerjaan, lalu pulang kembali ke rumah. Sisanya, istirahat kembali untuk memulihkan tenaga dan pikiran yang melemah dimakan waktu tempuh di perjalanan yang terasa amat panjang.
Jadwal shift memang salah satu faktor yang menjadikan signifikan turunnya angka frekuensi semua amalan yang biasa ku kerjakan di rumah seperti tahun lalu. Namun, di tahun inilah ku bisa lebih baik dari pada tahun kemarin. Dilematis memang. Bayangkan saja, di tahun kemarin di saat-saat seperti ini masih harus mencari kesempatan untuk membuka suatu kesempitan akan keresahan hati. Dimana kawan yang lain sudah mulai beranjak tingkat pekerjaan. Sementara dikriku, ah sudah lah, itu masa lalu untuk pengalaman yang amat berarti bagiku.
Di awal bulan, bahkan sejak Sya'ban selalu kunanti. Hingga akhirnya tibalah bulan ini. Riang gembira hati ini rasanya. Teringat diri ini akan sabda Nabi yang memberitakan bahwa orang yang gembira menyambut tamu ini sudah dijamin akan dibebaskan dari sentuhan Jahannam.
Dan, hari ini, mungkin saja hari terakhir singgahnya tamu agung ini. Jikalau benar, maka esok adalah hari kemenangan bagi mereka yang telah berperang selama sebulan ini dengan penuh kesungguhan, bukan setengah hati.
Aku hanya berharap di antara malam-malam sepuluh terakhir ku dapat salah satu doorprize-Nya. Sehingga dapat lebih meringankan beban pikiran ini karena paling tidak ada beberapa buah tangan yang dapat ku petik di bulan ini dan berlipat-lipat nilai jualnya. Yang lain, ku harap tahun depan bisa ku temui tamu ini lagi dalam keadaan sehat wal'afiat dan semangat yang lebih besar. ^_^"
Ramadhan Karim. Syahrusy Syiyam. Syahrul Qiyam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar