Seuntai Mutiara


Persahabatan sejati tidak terlihat dari banyaknya pertemuan. Tapi persahabatan sejati terlihat dari tulusnya seorang sahabat menyebut nama sahabatnya dalam setiap doanya.

"Semua pasti ada hikmahnya... Di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan... "

Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai tetapi untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna

Orang yang paling berkesan dalam hidupmu adalah orang yang mampu mencintaimu ketika kamu bukan seseorang yang mudah dicintai





Rabu, 27 Maret 2013

Mbah Mujaer dan Ikan Mujaer

Mbah Mujaer yang Terlupakan, Ikan Mujaer yang Mengenyangkan

Siapa yang tidak pernah makan Ikan Mujaer.? Walaupun tidak pernah makan pastilah kita pernah mendengar nama ikan tersebut. Ternyata nama mujaer diambil dari nama sang penemunya yaitu Mbah Moedjaer (Mujair Iwan Daluk) pria asal Blitar.

Ikan mujaer pertama kali ditemukan pada tahun 1930-an oleh Mbah Moedjaer di muara sungai pantai selatan Blitar, dan uniknya ternyata penyebaran alami ikan ini di perairan Afrika. Banyak cerita yang menceritakan bahwa ketertarikan Mbah Moedjaer terhadap ikan ini adalah tingkah lucunya yang kerap kali menyembunyikan anak-anaknya dalam mulut sang induk. Sehingga beliau ingin membudidayakannya di sekitar rumahnya. Alhasil percobaan pertamanya gagal, dikarenakan Ikan Mujaer hanya dapat hidup di perairan air payau. Lalu Mbah Moedajer mencoba merekayasa media air yang menjadi tempat tinggal ikan itu dengan cara menurunkan kadar garam dengan menambahkan air tawar pada air payau secara berkala. Hasilnya pun memuaskan beliau dan Ikan Mujaer dapat hidup di air tawar dan dapat dibudidayakan secara baik.
Hasil kerja keras beliau inilah yang menghantarkan dirinya mendapatkan Piagam Nelayan Pelopor (anumerta).Dalam piagamnya tertulis, “sebagai nelajan pelopor jang berprakarsa dan berusaha menternakkan djenis2 ikan dan berhasil menemukan djenis baru jang sangat baik dan jang diberikan nama ‘ikan mudjair’ seperti nama penemunja dan demikian telah memberikan suri tauladan kepada masjarakat di dalam membentuk suatu masjarakat sosialis Indonesia jang adil dan makmur” . Beliau juga mendapatkan penghargaan Executive Committee dari Indo Pacific Fisheries Council atas jasanya menemukan ikan Mujaer.

Jika ada kesempatan, datanglah ke makam Mbah Moedjaer alias Iwan Dalauk untuk berziarah sekaligus bentuk penghormatan kepada penemuan nya yang tentu bermanfaat luas bagi Indonesia. Lokasi makam Mbah Moedjaer berada di Desa Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
 
Sumber: FB DNUMTVNUN

Tidak ada komentar:

Selintas Kata Tersurat


"It is not just words but the feeling in one's heart"

Terlintas di benak saya ketika menanggapi ada seseorang anak manusia yang sedang mencoba untuk mulai mengerti seperti apa rasa cinta kepada manusia lainnya.

Dzulhijjah 1430 H / Desember 2009 M

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Blog ini berisi pengalaman saya tentang pengetahuan seputar teknik komputer dan jaringan serta pengalaman-pengalaman lainnya yang bisa menginspirasi Anda. Selain itu berisikan semua hal dari uneg-uneg sampai motifasi dan renungan bagi diri pribadi. Juga gaya hidup dan informasi lainnya yang berguna ada di sini. :D

Republika Online RSS Feed

Jadwal Waktu Sholat untuk Daerah Jakarta Raya dan Sekitarnya

Trafik Para Pembaca Blog

free counters