IMAM HASAN AL BASHRI suatu saat berjalan melintasi seorang pemuda yang tenggelam dalam
tawanya yang terbahak-bahak, sedangkan ia duduk bersama sekumpulan orang dalam sebuah majelis.
Imam Hasan Al Bashri pun bertanya kepada pemuda itu,”Wahai anak muda apakah engkau sudah pernah melalui
jembatan syirath?” Pemuda itu pun menjawab,”Belum”.
Imam Hasan kembali bertanya,”Apakah engkau tahu nasibmu bakal ke neraka atau ke surga?”
Pemuda itu pun menjawab,”Tidak”. Imam Hasan pun bertanya,”Lantas apa artinya tertawa tadi?”
Setelah peristiwa itu si pemuda tidak pernah terlihat tertawa terbahak-bahak lagi.
(Ihya’ Ulumuddin, 13/2382)
Nisfu
Sya’ban adalah hari peringatan Islam yang jatuh pada pertengahan bulan
Sya’ban. Dalam kalangan Islam, Nisfu Sya’ban diperingati menjelang bulan
Ramadhan. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaan Surat Yaasiin
tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki
yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.
Peringatan Nisfu Sya’ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan
di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal
ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan
tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu
Sya’ban diterangkan secara jelas dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam
Al-Ghazali.
Selintas Kata Tersurat
"It is not just words but the feeling in one's heart"
Terlintas di benak saya ketika menanggapi ada seseorang anak manusia yang sedang mencoba untuk mulai mengerti seperti apa rasa cinta kepada manusia lainnya.
Dzulhijjah 1430 H / Desember 2009 M