Alhamdulillah, segala puji hanyalah bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan segenap umat yang menjadi suri tauladan terbaik dibanding manusia lainnya yaitu Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, dua dasawarsa telah terlewati olehku. Berarti sekarang, kepala dua sudah biasa akan dituliskan di dalam nominal usia yang biasa dicantumkan di dalam kertas ataupun formulir administrasi. Hal itu berarti tahap remaja pun sudah bisa dibilang tidak lagi. Dewasa pun belum.
Dua puluh. Nominal yang lebih berat daripada sebelumnya, sembilan belas. Mengapa ? Bisa lebih berat karena tanggungjawab bertambah. Baik tanggungjawab kepada diri sendiri, orang tua dan keluarga. Kini, lebih banyak merenungi masa depan yang akan dihadapi namun terasa masih belum bisa teraih dengan mudah seperti mudahnya membalikkan telapak tangan. Coba bayangkan saja jika yang lain pada pergelangan tangannya tidak sedang terkilir atau keseleo sementara kita mengalaminya.
Banyak mengenang masa lalu yang telah terlewati. Bagaimana diriku mulai tumbuh dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku dengan penuh rasa kasih dan sayang. Diberikan pula pendidikan dan pengajaran. Mulai pembelajaran dengan orang tua di rumah yang terus berlanjut memasuki taman kanak-kanak. Sekolah dasar yang memberiku semangat belajar yang terus berlanjut ke sekolah menengah pertama dimana di sekolah-sekolah tersebut ku bisa dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh guru-guruku. Semoga Allah SWT meridhai ilmu dan keikhlasan yang telah mereka berikan kepadaku. Amin.
Masa-masa itu pun telah berlalu. Kini, ku harus menjalani kehidupan sebagai seorang manusia yang bekerja. Memenuhi tuntutan hidup di dunia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, insyaAllah. Entah, bagaimana nasib ku selanjutnya berjalan. Alhamdulillah, yang pasti, saat ini ku telah menemukan kehidupan ku sebagai seorang pekerja biarpun masih pemula dan masih bersifat kontrak di suatu perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi. Poin pentingnya adalah mencoba mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan baik yang menurut ku baik ataupun buruk namun Dia-lah yang lebih mengetahuinya, wallahu a'lam.
Di hari ini ku berkurang usia. Diingatkan. Sekali lagi, diingatkan. Sebagai tambahan, di kampung bapak ku tadi malam, ibu dari bapakku alias nenekku telah berpulang ke rahmatullah. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Semoga semua para pendahuluku dari semua keluargaku mendapat limpahan nikmat di dalam kuburnya. Diringankan siksanya. Dilapangkan kuburnya. Kuburnya dijadikan raudhah min riyadhil jannah. Amin.
Semoga segala hajat diriku untuk segala kebaikan dapat didengar dan diqabul oleh Allah SWT berkat kemuliaan kanjeng Nabi Muhammad SAW. Amin.
Sekian dari ku untuk dua dasawarsa kehidupan yang telah berlalu. Semoga salam dan sholawat selalu tercurah kepada Nabi akhir zaman yang tiada Nabi lagi sesudahnya, Nabi Muhammad SAW.
"Hai anak Adam,
ibumu melahirkanmu dalam keadaan menangis
sedang orang-orang di sekitarmu tertawa gembira
Maka beramallah dengan sungguh-sungguh untuk kebaikan dirimu
agar kelak bila mereka menangis di hari kematianmu
kamu tertawa gembira"
"Seandainya kita mati, kita dibiarkan tentulah kita mati menjadi tujuan semua yang hidup.
Tetapi jika kita mati, kita pasti akan dibangkitkan dan Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kepada kita atas segala sesuatu."
Rabu, 9 Jumadil Akhir 1430 H / 3 Juni 2009 M - 06.31 WIB